Selasa, 27 Juli 2010

Walisongo Leluhur Wonojoyo

Berbicara masalah leluhur Wonojoyo, tidak bisa terlepas dari sejarah kota Pati. Kota Pati pada zaman dahulu merupakan sebuah kerajaan sendiri, yang pada waktu ini menjadi daerah kekuasaan majapahit dan kemudian di ambil alih oleh mataram. Sebagian besar wilayah Kabupaten Pati adalah dataran rendah. Pada bagian selatan terdapat rangkaian Pegunungan Kapur sedangkan pada bagian barat laut berupa perbukitan.
Tayu, pada jaman dahulu adalah bagian dari Pati, merupakan kota pelabuhan yang cukup penting di wilayah pesisir Laut Jawa.
Sejarah leluhur Mas Behi Kartodikromo dari pihak ayah (Kyai Sakiman) adalah cikal bakal berdirinya kota Tayu, yang bermula dari :
  • Kyai Wangkang, Demang Tayu, mempunyai anak Nojopatti (atau Noropatti).
  • Kyai Noropatti, mempunya anak: Kyai Mangoen dan Kyai Morotroeno.
  • Kyai Mangoen mempunyai anak: Kyai Sakiman (nama kecilnya adalah Djalidin).
  • Kyai Sakiman memiliki putra bernama Mas Behi Kartodikromo 

Sedangkan sejarah leluhur Mas Behi Kartodikromo dari pihak ibu (Nyai Sakijah) adalah, keturunan langsung dari Walisongo dengan urutan sbb :
  • Kanjeng Soenan Kedaton Ing Giri, memilik putra : Kanjeng Soenan Dhalem
  • Kanjeng Soenan Dhalem, memiliki putra: Kanjeng Soenan Prapen.
  • Kanjeng Soenan Prapen memiliki putra : Kanjeng Panembahan Kawisgoewo.
  • Kanjeng Panembahan Kawisgoewo memiliki putra : Kanjeng Panembahan Goenoengganjar.
  • Kanjeng Panembahan Goenoengganyar mempunyai putra : Kanjeng Panembahan Babat.
  • Kanjeng Panembahan Babat mempunyai putra : Mas Wiromenggolo.
  • Mas Wiromenggolo mempunyai putri: Mas Geni.
  • Mas Geni menikah dengan Mas Dipo, putra dari Raden Dhipojoedo, putra dari Kanjeng Pangeran Kedaton, putra dari Kanjeng Panembahan Sedongrono, putra dari Kandjeng Panembahan Hagoeng yg merupakan saudara dari Kanjeng Goenoengganjar, dan mempunyai putra Kyai Topo.
  • Kyai Topo mempunyai putra: Mas mangoen Koesoemo.
  • Mas Mangoen Koesoemo mempunyai putra : Kiai Dhipokerti.
  • Kiahi Dhipokerti mempunyai putra : Kiai Dhipotroeno Sepuh.
  • Kiahi Dhipotroeno Sepuh memiliki putra : Kiahi Dhipotroeno Enom.
  • Kiahi Dhipotroeno Enom mempunyai putra : Nyai Sadjidin.
  • Nyai Sadjidin memiliki putri: Nyai Sakijah.
  • Nyai Sakijah menikah dengan Kyai Sakiman, memiliki putra bernama Mas Behi kartodikromo.
Mas Behi Kartodikromo. Menikah dengan Minah dan mempunyai keturunan sebanyak 18 orang. Keturunan nomer tujuh adalah seorang putri bernama Mas Rara Sakilah.
Mas Rara Sakilah.( atau disebut juga dg nama Mas Adjeng Kromoredjo). Menikah dengan Mas Kromoredjo dan mempunyai keturunan sebanyak 7 (tujuh) orang. Keturunan nomer dua adalah seorang putri bernama Soedjilah.
Soedjilah ( atau disebut juga dg nama Mas Adjeng Wonodjoio ). Menikah dengan Mas Wonodjoio dan mempunyai keturunan sebanyak 16 orang. Keturunan ke 16 adalah seorang putra bernama Mas Soedono Wonodjoio.
Mas Soedono Wonodjoio. Menikah dengan Raden Rara Moeninggar dan mempunyai keturunan sebanyak 10 ( sepuluh ) orang. Yaitu : Srie Sariarti, Muhamad Nurselo, Kerstina Wahyuni Karti, Hj. Sieta Narima, Sayidiman Hadisoetarto, Seokaryo Adji (Cuk), Mien Murniatiningsih, Endang Budiarti, Andjani pertiwi (Nani), Endang Kresnowati (Tuty).
Keterangan :
Mas Behi Kartodikromo
Lahir : 6 Juni 1803.
Wafat : 22 Oktober 1881.
Makam : Belakang Mesjid Kahoeman Djoewana.
Nama kecilnya adalah Sakiman,lahir pukul 6 pagi di Kampung Maduran ( atau Kampung Pentjikan, di seberang wetan kali Djoewana).
Januari 1818, Joeroetoelis kantor Assistant Resident Djoewana dari jaman Mr.Johanne’s Stokbroo sampai dengan Mr. Boud, dg gaji pertama sebesar f.5.- sampai dengan f.37.50.-.
Juli 1832, Mantri Goedang Keffie merangkap Djoeroetoelis kantor dengan gaji f.55.(yang f.25.- gaji sebagai Mantri dan f.30.- gaji sebagai Djoeroetoelis).
Juni 1833 : Diangkat sebagai Wakil Demang Mantoep Djoewana,dg gaji sebesar f.80.-.
September 1834 : oleh Besluit Gouvernement diangkat menjadi Demang Mantoep Djoewana. Pada saat itu yg menjadi Boepati di Djoewana adalah Kandjeng Kiai Adipati Mangkoedipoero II. Beliau adalah buyut dari Eyang Putri Soerodimedjo,mertua dari eyang Kartodikromo ).
September 1873 : Minta berhenti menjadi Wedana karena ada seorang Patih yaitu Patih Djolodirdjo yang tidak suka dengan keluarga Eyang kartodikromo.
Oktober 1837 : Diminta oleh Toean Assistant Resident Politie Semarang Mr. Borwater (Johannes Corneli”s Gijsbert Borwater, sewaos fd,) dan Secretaris residentie Jepara (Mr. Willem de Vogel) untuk bekerja di Fabriek Pakis (Pabrik Gula Pakis).
Februari 1841. Berdasarkan Besluit Resident No. 334/2, menjadi Mantrie Teboe Fabriek Pakis.
Mei 1843. Berdasarkan Besluit Resident No. 1054/4, diangkat kembali sebagai Djoeroesoerat Kaboepaten Djoewana.
September 1854. Berdasarkan Besluit Gouvernement tt. No. III, kembali lagi menjadi Wedana District Mantoep Djoewana.
November 1866, Berdasarkan Besluit Gouvernement tt. No.51, Eyang Kartodikromo memasuki masa pensiun.
Oktober 1881, tanggal 21. Eyang Mas Behi karodikromo meninggal dunia. Dimakamkan di belakang Masjid Kahoeman Djoewana.
Mas Adjeng Kromoredjo ( Sakilah )
Lahir : 23 November 1836
Wafat : 3 Juli 1923.
Makam : Boeloemanis Tayoe.
Mas Kromoredjo
Pradjoerit ing Ngerang ( Districk mantoep, Kaboepaten Djoewana ).
Putra dari Mas Malangjoeda, Mantri Teboe di di Wedari ( Pati ) yang berasal dari lamongan yang pindah ke Pati bersama dengan Kangjeng Kiahi Tjondronegoro Boepati Lamongan.
Mas Adjeng Wonodjoio ( Soedjilah )
Lahir sekitar tahun 1851.
Mas Wonodjoio
Petinggi Desa Boeloemanis ( Tajoe – Pati )
Putra dari Eyang Wonodjoio (sepoeh) dan Nyai Sarinah. Nyai Sarinah ini keturunan dari Nyai Kaidjah,putrid dari Kiahi Sakiman yg masih ada hubungan saudara dengan Eyang Kartodikromo.
Eyang Wonodjoyo (sepuh) yg dulunya adalah Petinggi Desa Boeloemanis juga,merupakan keturunan dari Ki Nolotroeno, Blandong ing Poentjel ( Tajoe ).
Mas Soedono Wonodjoio
Lahir : 02 Juli 1902
Wafat : 08 September 1981.
Makam : Cilangkap Jakarta
Pada tahun 1931, menjabat sebagai Commies Provincieale Waterstaat Semarang.
Raden Rara Moeninggar
Lahir : 09 Januari 1909
Wafat : 04 Mei 1988
Makam : Cilangkap Jakarta
Putri dari Raden Moentoro Sastroamidjoio, Leerling Boschopziener Bodja ( Kendal ).
Sumber : Pakem, yg dihimpun oleh Raden Ngabehi Tjokrohadiwikromo Tahun 1931.
Apakah nama leluhur anda tercantum di daftar ini ?
Tags: ongojuwana, keturunan, kota pati, SEJARAH, semarang, tayu, walis
sumber:  http://wonojoyo.com/walisongo-leluhur-wonojoyo/

Tidak ada komentar: